UJI KOMPETENSI 1

1.       Mengapa manusia dikatakan sebagai mahkluk Tuhan yang paling sempurna?
      Jawab:
      “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS. At-Tiin : 4)
      1.       Manusia dapat menerima tuntutan agama.
      2. Karena manusia dalam penciptaan dan pelaksanaan hidupnya dimasukkan unsur hawa nafsu sebagai bahan ujian ketundukannya kepada Tuhan sekaligus pembeda dengan Malaikat.
      3. Secara fisik manusia memiliki keunggulan yang tiada bandingannya dengan makhluk Tuhan lainnya, terutama hati (perasaan yang mampu mendeteksi keberadaan Tuhan) dan otak (akal pikiran yang dapat membaca tanda-tanda eksistensi Tuhan.  

2. Jelaskan pengertian bangsa dalam arti sosiologis-antropologis!
       Pengertian Bangsa dalam Arti Sosiologis Antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat yang  berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu kesatuan          bahasa, ras, adat istiadat dan agama. Jadi, mereka menjadi satu bangsa karenadisatukan oleh    kesamaan budaya, ras, keyakinan, bahasa dan sebagainya. Ikatan yang demikian itu disebut ikatan    primordial. Persekutuan hidup masyarakat yang semacam ini dalam suatu negara dapat merupakan  persekutuan hidup yang mayoritas (sebagian besar) dan dapat pula persekutuan hidup minoritas  (sebagian kecil).

3.   Sebutkan unsur terbentuknya suatu negara menurut Hans Kohn!
Menurut Hans Kohn, kebanyakan bangsa terbentuk karena unsur atau faktor objektif  tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain, seperti :
a.  Unsur nasionalisme yaitu kesamaan keturunan.
b. Wilayah.
c.  Bahasa.
d.  Adat-istiadat
e.  Agama
f.  Kesamaan politik
g.  Perasaan. 

4. Jelaskan yang dimaksud dengan negara menurut Robert Mac Iver!
  Robert M. MacIver : “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban dalam suatu          masyarakat di suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah        yang untuk maksud tertentu diberi kekuasaan memaksa”

5. Jelaskan sikap memaksa yang dimiliki oleh negara!
Sifat memaksa dimaksudkan agar peraturan perundang-undangan ditaati. Dengan cara memaksa maka penertiban dalam masyarakat tercapai serta timbulnya anarkhi dicegah. Termasuk disini adalah memiliki kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara legal. Perangkat-perangkat yang dipakai adalah; polisi, tentara, dan badan peradilan. Dalam masyarakat yang bersifat homogen dan terdapat consensus nasional yang kuat mengenai tujuan-tujuan bersama, sifat memaksa menjadi tidak begitu menonjol. Sebaliknya dalam Negara yang baru berdiri, sementara rakyatnya heterogen dan ikatan konsensus nasionalnya tidak begitu kuat, sifat paksaan sangat menonjol. Namun demikian, di Negara demokratis, sifat memaksa tidak diutamakan dalam prakteknya, yang diutamakan justru persuasi (meyakinkan). Contoh sifat memaksa negara; misalnya pada ketentuan tentang pajak. Setiap warga Negara harus membayar pajak, sehingga kalau ada orang yang tidak memenuhi kewajiban ini bisa dikenakan denda, atau disita miliknya, atau dibeberapa Negara misalnya dikenakan penjara kurungan

Komentar

Postingan Populer